TORAJA UTARA, – || Jurnaltivi.com || Kabupaten Toraja Utara, satu dari dua belas daerah yang akan melaksanakan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak, 9 Desember 2020. disebut masuk dalam zona merah. Daerah rawan terjadi konflik.
Hal itu diutarakan Kapolres Toraja Utara, AKBP Yudha Wirajati Kusuma, Saat menghadiri coffee morning yang digelar KPU Toraja Utara, Jumat, 18/9/2020.
Kapolres Toraja Utara, mengatakan, tiga kerawanan terjadinya konflik di pilkada torut, yakni adanya incumbent yang masuk bursa pencalonan bupati Toraja Utara, Money Politic dan Black Campaign, serta merebahnya hate speech dan berita hoax.
Dari kajian tersebut, Polres Toraja kemudian di backup sekitar tiga ratus personil gabuangan baik personil polres maupun brimob, untuk persiapan penetapan dan pengundian nomor urut pasangan calon serta uji publik daftar pemilih sementara dalam pemilihan bupati dan wakil bupati Toraja Utara” Terang Yudha.
“Untuk mengantisipasi kerawanan, gangguan Kamtibmas, Polres Toraja Utara melakukan pemetaan wilayah rawan konflik. Dengan melakukan upaya preentif, penggalangan masyarakat. Persiapan personil, koordinasi lintas sektoral,” Tegas AKBP Yudha.
Kendati begitu, sejauh ini belum ada tanda-tanda atau gejala konflik yang berdampak pada kondisi keamanan di tengah-tengah masyarakat.
AKBP Yudha Wirajati Kusuma, mengimbau masyarakat untuk lebih dewasa menghadapi Pilkada. Tidak termakan isu-isu menyesatkan, hoax dan sebagainya. Mari kita jaga persaudaraan, mari sukseskan bersama Pilkada tanpa adanya konflik,” imbaunya.(Joni/JTV)