“Pupuk ini tidak hanya menyediakan unsur hara, tetapi juga mengandung populasi trichoderma aktif untuk mendukung kesehatan tanah,” jelas Suharman.
Antusiasme masyarakat pun terlihat jelas dalam pelatihan ini. Mustamin, Ketua Kelompok Tani Tunas Muda Asaan, mengaku sangat terbantu dengan kehadiran program Kosabangsa.
“Kami berharap teknologi ini dapat meningkatkan produktivitas hasil pertanian khususnya jagung dan holtikultura di sini,” ucap Mustamin.
Sementara Muhadir dari Remaja Peduli Lingkungan menambahkan, produk hasil pelatihan ini tidak hanya untuk kebutuhan sendiri, tapi juga berpotensi dipasarkan untuk meningkatkan pendapatan petani.
Program kolaborasi antara UNIMEN dan Universitas Muslim Indonesia ini diharapkan dapat menjadi solusi berkelanjutan bagi peningkatan produktivitas pertanian jagung di Enrekang, sekaligus menjaga kelestarian lingkungan. (Syafar)