“Transaksi yang dilakukan di laut terbuka. Solar subsidi yang seharusnya untuk masyarakat Sulsel justru dikirim ke luar provinsi untuk kepentingan industri batu bara,”ucap salah satu sumber di lokasi, Jumat (10/10/2025).
Menariknya, mencoba mengkonfirmasi kepada salah satu pihak yang disebut terlibat, seorang oknum anggota intel TNI devisi, berinisial HK, secara terang mengakui bahwa dirinya memiliki kontrak kapal tersebut. Ia menyebut H Daha (Ahda) hanyalah mitra divisinya.
Bahkan HK menuding seorang rekannya sesama aparat, berinisial Has, yang juga terlibat dalam grup PT Bintang Terang milik Akr, disebut kerabat dekat salah satu Kerabat Wakapolda Sulteng.
Rangkaian keterlibatan nama-nama ini memperkuat dugaan bahwa jaringan ini tidak berdiri sendiri, melainkan memiliki “pelindung berlapis” dari dalam institusi negara.
Menanggapi temuan tersebut, Ketua Umum Perserikatan Journalist Siber Indonesia (Perjosi), Salim Djati Mamma, mengecam keras lemahnya pengawasan negara terhadap distribusi BBM bersubsidi di Sulsel.